Latihan Soal Passive Voice: Ubah Dan Pahami!

by Jhon Lennon 45 views

Passive voice atau kalimat pasif seringkali menjadi momok menakutkan bagi sebagian pembelajar bahasa Inggris. Padahal, konsepnya nggak serumit yang dibayangkan, lho! Biar makin jago, yuk kita bedah tuntas lewat latihan soal. Siap? Mari kita mulai!

Mengapa Passive Voice Penting?

Sebelum kita terjun ke latihan soal, penting untuk memahami mengapa passive voice itu penting. Dalam bahasa Inggris, kita sering menggunakan active voice (kalimat aktif), di mana subjek melakukan tindakan. Contohnya: "The cat chased the mouse." (Kucing itu mengejar tikus). Tapi, ada kalanya kita ingin fokus pada tindakan itu sendiri, atau ketika kita nggak tahu siapa yang melakukan tindakan tersebut. Nah, di sinilah passive voice berperan.

Passive voice memungkinkan kita untuk menekankan objek atau tindakan, bukan pelaku tindakan. Contohnya: "The mouse was chased by the cat." (Tikus itu dikejar oleh kucing). Dalam kalimat ini, fokusnya adalah pada tikus yang dikejar, bukan pada kucing yang mengejar. Penggunaan passive voice bisa membuat tulisan kita lebih formal, objektif, atau bahkan misterius, tergantung konteksnya. Selain itu, passive voice juga berguna ketika kita nggak tahu siapa pelakunya, atau ketika pelaku nggak penting untuk disebutkan. Misalnya, "The window was broken." (Jendela itu pecah). Kita nggak tahu atau nggak perlu tahu siapa yang memecahkan jendela tersebut.

Selain itu, passive voice sering digunakan dalam penulisan ilmiah dan teknis untuk memberikan kesan objektivitas. Dalam laporan penelitian, misalnya, kita mungkin menulis "The experiment was conducted..." (Percobaan itu dilakukan...) daripada "We conducted the experiment..." (Kami melakukan percobaan itu...). Hal ini membantu untuk menjaga fokus pada penelitian itu sendiri, bukan pada peneliti. Jadi, menguasai passive voice itu penting banget, guys, karena bisa meningkatkan kemampuan kita dalam menulis dan berbicara bahasa Inggris secara efektif dan tepat.

Struktur Dasar Passive Voice

Rumus dasar passive voice sebenarnya cukup sederhana: Be + Past Participle (Verb 3). Kata "be" di sini bisa berubah bentuk sesuai dengan tense (waktu) kalimatnya. Misalnya, untuk present simple, kita bisa menggunakan is, am, atau are. Untuk past simple, kita menggunakan was atau were. Untuk present perfect, kita menggunakan has been atau have been, dan seterusnya. Past participle (kata kerja bentuk ketiga) selalu digunakan dalam passive voice, nggak peduli tense-nya apa.

Contohnya, dalam kalimat present simple passive: "The letter is written." (Surat itu ditulis). Di sini, "is" adalah bentuk present simple dari kata "be", dan "written" adalah past participle dari kata kerja "write" (menulis). Untuk kalimat past simple passive, kita bisa mengatakan: "The letter was written." (Surat itu ditulis). Di sini, "was" adalah bentuk past simple dari kata "be", dan "written" tetap sebagai past participle. Kalau kita ingin menyebutkan siapa yang melakukan tindakan tersebut, kita bisa menambahkan frasa "by + pelaku" di akhir kalimat. Misalnya, "The letter was written by John." (Surat itu ditulis oleh John).

Memahami struktur dasar ini penting banget sebelum kita mulai latihan soal. Dengan mengetahui rumusnya, kita bisa lebih mudah mengidentifikasi dan mengubah kalimat aktif menjadi pasif, atau sebaliknya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan tense kalimatnya, karena ini akan mempengaruhi bentuk kata "be" yang digunakan. Kalau masih bingung, nggak usah khawatir, kita akan membahasnya lebih lanjut dalam latihan soal nanti. Yang penting, pahami dulu konsep dasarnya, ya!

Latihan Soal: Ubah ke Bentuk Pasif!

Saatnya menguji pemahamanmu! Ubahlah kalimat-kalimat aktif di bawah ini menjadi bentuk pasif (passive voice):

  1. The chef cooks the meal.
  2. The students are reading the book.
  3. The mechanic fixed the car.
  4. The company will launch the product.
  5. The teacher has graded the exams.

Pembahasan:

  1. The meal is cooked by the chef. (Makanan itu dimasak oleh koki)
  2. The book is being read by the students. (Buku itu sedang dibaca oleh para siswa)
  3. The car was fixed by the mechanic. (Mobil itu diperbaiki oleh mekanik)
  4. The product will be launched by the company. (Produk itu akan diluncurkan oleh perusahaan)
  5. The exams have been graded by the teacher. (Ujian-ujian itu telah dinilai oleh guru)

Latihan Soal: Identifikasi Passive Voice

Sekarang, coba identifikasi apakah kalimat-kalimat di bawah ini menggunakan passive voice atau active voice. Jika passive, ubah menjadi active. Jika active, ubah menjadi passive.

  1. The report was written by the team.
  2. The dog chased the ball.
  3. The cake is being eaten.
  4. She will sing the song.
  5. The house has been cleaned.

Pembahasan:

  1. Passive. The team wrote the report. (Aktif)
  2. Active. The ball was chased by the dog. (Pasif)
  3. Passive. (Tidak bisa diubah menjadi active dengan informasi yang ada. Kita bisa menambahkan subjek jika perlu, misalnya: Someone is eating the cake.)
  4. Active. The song will be sung by her. (Pasif)
  5. Passive. (Tidak bisa diubah menjadi active dengan informasi yang ada. Kita bisa menambahkan subjek jika perlu, misalnya: Someone has cleaned the house.)

Tips dan Trik Menguasai Passive Voice

  • Pahami Tenses: Kuasai tenses bahasa Inggris, karena ini akan mempengaruhi bentuk kata kerja bantu (auxiliary verb) yang digunakan dalam passive voice. Misalnya, present simple menggunakan is/am/are, past simple menggunakan was/were, dan seterusnya.
  • Kenali Kata Kerja Bentuk Ketiga: Hafalkan past participle (kata kerja bentuk ketiga) dari kata kerja yang sering digunakan. Beberapa kata kerja memiliki bentuk yang tidak beraturan, jadi perlu diingat-ingat. Misalnya, write - wrote - written, eat - ate - eaten, take - took - taken, dan sebagainya.
  • Perhatikan Konteks: Gunakan passive voice hanya ketika diperlukan. Jangan gunakan terlalu sering, karena bisa membuat tulisanmu terdengar kaku dan bertele-tele. Pertimbangkan apakah fokusnya pada tindakan atau pelaku tindakan.
  • Latihan Terus Menerus: Semakin sering kamu berlatih, semakin mudah kamu memahami dan menggunakan passive voice. Coba ubah kalimat-kalimat aktif yang kamu temui sehari-hari menjadi bentuk pasif, atau sebaliknya. Kamu juga bisa mencari latihan soal online atau menggunakan buku latihan bahasa Inggris.
  • Gunakan Online Tools: Ada banyak tools online yang bisa membantu kamu memeriksa apakah kalimat passive voice yang kamu buat sudah benar atau belum. Beberapa tools bahkan bisa memberikan saran perbaikan. Tapi ingat, jangan terlalu bergantung pada tools, ya. Tetap usahakan untuk memahami konsepnya dengan baik.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Passive Voice?

Ada beberapa situasi di mana penggunaan passive voice lebih disarankan daripada active voice:

  • Ketika Pelaku Tidak Diketahui atau Tidak Penting: Misalnya, "The window was broken." Kita nggak tahu atau nggak peduli siapa yang memecahkan jendela tersebut. Yang penting adalah fakta bahwa jendela itu pecah.
  • Ketika Fokusnya Pada Tindakan atau Objek: Misalnya, "The experiment was conducted in a controlled environment." Fokusnya adalah pada eksperimen itu sendiri, bukan pada siapa yang melakukan eksperimen.
  • Dalam Penulisan Ilmiah dan Teknis: Untuk memberikan kesan objektivitas dan menghindari penggunaan kata ganti orang pertama (I, we). Misalnya, "The results were analyzed using statistical methods."
  • Untuk Menghindari Menyalahkan Seseorang: Misalnya, "Mistakes were made." Kalimat ini lebih halus daripada mengatakan "Someone made mistakes."

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Passive Voice

  • Penggunaan Terlalu Sering: Terlalu banyak menggunakan passive voice bisa membuat tulisanmu terdengar kaku, bertele-tele, dan sulit dibaca. Usahakan untuk menggunakan active voice sebanyak mungkin, kecuali jika ada alasan yang kuat untuk menggunakan passive voice.
  • Salah Menggunakan Tenses: Pastikan kamu menggunakan bentuk kata kerja bantu (auxiliary verb) yang tepat sesuai dengan tense kalimatnya. Misalnya, jangan menggunakan is untuk kalimat past simple, atau was untuk kalimat present simple.
  • Lupa Menyebutkan Pelaku: Jika pelaku tindakan penting untuk disebutkan, jangan lupa menambahkan frasa "by + pelaku" di akhir kalimat. Tapi ingat, jika pelaku nggak penting, sebaiknya nggak usah disebutkan.
  • Bingung dengan Bentuk Kata Kerja Ketiga: Pastikan kamu menggunakan past participle (kata kerja bentuk ketiga) yang benar. Jika kamu nggak yakin, cek kamus atau online translator.

Mari Terus Berlatih!

Gimana, guys? Sudah mulai paham kan tentang passive voice? Jangan berhenti di sini, ya! Teruslah berlatih dan eksplorasi contoh-contoh kalimat passive voice lainnya. Semakin sering kamu berlatih, semakin mahir kamu dalam menggunakan passive voice dengan tepat dan efektif. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang masih bingung. Selamat belajar dan semoga sukses! Kalau ada pertanyaan lain, jangan sungkan untuk bertanya, ya! Semangat terus!